Mirin Itu Haramkah?

Mirin itu haramkah? – Saya bingung melihat orang Indonesia yang katanya kita itu sopan di mata orang luar dan diberkahi dengan sumber daya alam yang luar biasa kayanya. Saking besarnya, orang Jepang pernah menawarkan untuk menukarkan Tanah Indonesia dengan Negaranya yang terkenal maju pesat. Namun sayangnya kebijaksanaan yang dianggap orang Jepang tersebut atas orang Indonesia dan kekayaan tanahnya tidak pernah disadari oleh orang itu sendiri. Malah sebaliknya kita malah menunjukan kebodohan kita.

Sebagai contoh di media sosial Facebook akhir akhir ini beredar sebuah pernyataan seorang wanita yang merasa bahwa masakan Jepang dari restoran tertentu mengandung zat yang menurut agamanya termasuk haram untuk di konsumsi. Malah beliau seakan akan menghakimi bahkan menyesali masa lalunya yang pernah menjadikan Tenpayanki sebagai masakan favoritnya. Lebih parah lagi, si perempuan ini menyalahkan si Tenpayaki dengan mirin sebagai pihak yang bersalah menjadikan dirinya sulit menghafal kitab sucinya, sering tidak fokus membaca kita sucinya bahkan diklaimnya pula bahwa setiap kegagalan dalam hidupnya sebagai perbuatan si mirin yang berlindung di Tenpanyaki.

Saya tidak tahu jenis makanan apa itu Tenpanyaki? yang jelas dari namanya sepertinya masakan yang berasal dari Jepang. Akan tetapi mirin setahu saya adalah Alkohol yang mengandung gula sehingga manis yang sering digunakan untuk memasak berbagai masakan Jepang. Bahkan menurut wikipedia, mirin adalah bumbu yang sangat penting dalam masakan Jepang dan sebagian besarn masakan Jepang yang digoreng/dipanggang itu selalu memakai mirin karena itu merupakan bumbu masak utama orang Jepang, termasuk Sushi,,,iya Sushi!

Kesimpulannya masakan Jepang khususnya yang digoreng dan dipanggang rata-rata memakai mirin sebagai bumbu utamanya terlepas dari manfaat lain dari mirin tersebut. Kembali kepada subjek tulisan ini, Sang wanita yang menyalahkan mirin bertubi tubi tersebut di media sosial, pada suatu hari tertentu pergi ke restoran Jepang dan ingin memesan makanan Jepang, dia terkejut ketika sang Koki membalas secara tidak langsung bahwa Tenpanyaki yang dimasak olehnya tidak halal. Sentak saja, sang perempuan terkejut karena selama ini makanan favoritnya, Tenpanyaki itu adalah haram untuk dimakan. Alhasil dipikirkannya segala cara agar seluruh orang yang makan di restoran tersebut pergi dari sana karena sang restoran menyajikan makanan tidak halal. Dia menggunakan cara yang halus dengan berpura-puran memesan tenpanyaki “Mas, bisa pesan Tenpanyakinya tapi tanpa mirin gak” dengan suara yang agak keras. Mengharapkan akan didengar satu kampung, si perempuan malah dicuekin, pengunjung malah tambah lahap mengkonsumsi masakan haram tersebut dengan sergap. Karena tidak mau dianggap pengacau, sang perempuan akhirnya menyerah dan menulis unek uneknya di media sosial buatan orang Yahudi dengan nada-nada menyalahkan dan menganjurkan saudara-saudaranya untuk tidak makan direstoran itu lagi. Bak gayung berlanjut, saudara dan saudarinya menanggapi dengan sini postingan si perempuan tersebut. Ada yang menghujat serta menandai restoran tersebut, bahkan salah satu saudaranya menyumpah serapah si pemilik restoran sebagai suatu konspirasi teori untuk menghancurkan akidahnya.

Jadi kesipulannya apakah Mirin itu haram? karena mengandung alkohol, jelas sekali kalau bumbu masak ini haram hukumnya. Terus bagaimana dengan bumbu ganja? eh…ngelantur!. Yang jelas mirin itu tidak boleh dimakan bagi mereka yang menganut agama tertentu. Nah, yang menjadi pertanyaan besar nih, kalau begitu apakah masakan Jepang yang digoreng/dipanggang itu haram semua? karena kita ketahui bahwa mirin itu bumbu utama yang esensial yang harus ada di masakan jepang yang dimasak dengan metode tersebut. Bahkan Sushi yang banyak digemari oleh orang Indonesia itu disinyalir juga memakai mirin. Kalau begiru apakah tidak boleh memakan masakan Jepang karena haram? Jawabannya tergantung apakah masakan tersebut memakai mirin atau tidak, jadi yang harus dilakukan kalau mau makan di restoran Jepang harus menanyakan apakah masakan tersebut mengandung mirin atau tidak? bukan haram atau halal sebagaimana ditanya sang perempuan kepada sang koki, yang terkesannya menghina. Namun alangkah tidak praktisnya kalau mau makan Masakan Jepang selalu menanyakan apakah masakan tersebut halal atau haram?. Solusinya jangan makan masakan Jepang karena budaya masakan mereka itu tidak halal di lidah kaum si perempuan ini. Itu aja kok repot! Jangan menyusahkan diri sendirilah, apalagi sampai menghakimi dan menyalahkan.

Comments

comments

Post a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *